Bahas Keamanan Kawasan Maritim, Indonesia, Malaysia dan Filipina Bakal Bertemu
By Admin
nusakini.com - Jakarta - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi, dan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo akan bertemu Menlu Malaysia Sri Anifah Aman dan panglimanya, serta Menlu Filipina Jose Rene Almendras dan panglimanya, di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Jakarta, pada 5 Mei mendatang guna membahas mengenai kerja sama pengamanan wilayah maritim di wilayah Sulu, Sulawesi, dan selatan Filipina.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir mengatakan, pertemuan trilateral ini merupakan instruksi yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo kepada Menlu Retno dan Panglima TNI agar duduk bersama dengan pihak Malaysia dan Filipina guna membahas upaya bersama dalam meningkatkan keamanan di kawasan titik temu negara ini, di mana banyak terjadi piracy dan penyanderaan.
“Pertemuan ini didasarkan instruksi Presiden Joko Widodo kepada Menlu Retno dan Panglima, agar bisa duduk bersama dengan pihak Malaysia dan Filipina dalam membahas peningkatan keamanan di kawasan Sulu dan selatan Filipina,” lanjut Arrmanatha.
Pertemuan tiga negara ini, lanjut Arrmanatha, merupakan inisiatif dari Indonesia dengan tujuan membahas situasi keamanan maritim di kawasan tiga negara tersebut. Selain itu juga untuk memastikan agar kerja sama di bidang ekonomi tidak terganggu oleh adanya peningkatan gangguan keamanan.
Arrmanatha menunjuk kejadian perompakan dan penyanderaan yang dilakukan oleh kelompok milisi dari Filipina, Abu Sayyaf menjadi salah satu latar belakang pelaksanaan pertemuan ini.
“Semua sudah konfirmasi dan dipastikan hadir. Pertemuan ini akan diawali courtesy call dengan Presiden. Intinya membahas situasi maritim di kawasan titik temu tiga negara,” kata Arrmanatha.
Mengenai hasil pertemuan trilateral tersebut, Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir mengatakan,akan diketahui dari joint statement yang antara lain berisi komitmen tiga negara untuk menjaga keamanan di kawasan, juga stabilitas kegiatan ekonomi dan pergerakan masyarakat tiga negara di kawasan itu.
“Selain itu, akan ada nota kesepahaman (MoU) yang berisi detail operasional kerja sama keamanan, yang menjadi hasil dari pertemuan trilateral tersebut. Nota kesepahaman tersebut akan ditandatangani oleh tiga panglima dari ketiga negara,” jelas Arrmanatha.
Terkait penyanderaan empat belas WNI oleh kelompok Abu Sayyaf, Armanatha mengatakan hal itu tidak dibahas dalam agenda pertemuan. “Secara khusus tentang sandera tidak ada dalam agenda, tapi tidak menutup kemungkinan pihak Filipina akan memberikan informasi terbaru terkait langkah yang akan dilakukan untuk membebaskan sandera secara keseluruhan,” pungkas Arrmanatha.(es/mk)